1. Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan
Ilmiah adalah
pemecahan suatu problem atau jawaban suatu pertanyaan, yang didukung oleh fakta
yang diperoleh dan/atau yang dibuktikan benarnya oleh penulisnya (Mukayat
Brot).
Laporan
Ilmiah
adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan
menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal
Arifin,1993).
Laporan
ilmiah ialah karya
tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan
secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan.
2.
Fungsi
Laporan Ilmiah
1) Memberitahukan
atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan.
2) Memberitahukan
atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau pemecahan
masalah.
3) Sumber
informasi dan bahan untuk pendokumentasian.
3.
Macam-Macam
Laporan Ilmiah
1) Laporan Lengkap (Monograf)
2) Artikel Ilmiah
3) Laporan Ringkas
4. Sistematika Laporan Ilmiah
Bagian Awal
1) Halaman Judul
2) Halaman Pengesahan (jika perlu)
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi
5) Daftar Tabel (jika ada)
6) Daftar Grafik (jika ada)
7) Daftar Gambar (jika ada)
8) Abstak
Bagian Isi
1) Bab I Pendahuluan
2) Bab II Kajian Pustaka
3) Bab III Metode
4) Bab IV Pembahasan
5) Bab V Penutup
Bagian Akhir
1) Daftar Pustaka
2) Daftar Lampiran
5.
Contoh Laporan Ilmiah tentang Lumut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lumut merupakan
tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah.
Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum
sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan
perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk
peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus
(Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh
di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.
Lumut merupakan
tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun
yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan
tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu
tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk
koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati
menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang
lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam
Bryophyta.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Penulis membatasi
laporan ini seputar :
1)
Tumbuhan Lumut
2)
Perkembangan dan pertumbuhan lumut
3)
Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan laporan ini :
1)
Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut
2)
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
3)
Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penulisan
laporan ini adalah :
1)
Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut
2)
Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
3)
Dapat menganalisis masalah yang terjadi pada proses pertumbuhan.
4)
Dapat memahami keanekaragaman hayati.
5)
Dapat mengembangkan potensi usaha
dari kerajinan tumbuhan lumut.
1.5
METODE PENULISAN
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan
dengan cara : Metode observasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup
kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara
umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat
yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat
dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang
agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang
cukup besar sebagai indikator habitat tertentu.
2.2 RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan
lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor
lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang
ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai
bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang
lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar
matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang
panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal
ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan,
maupun pada saluran pembuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian
adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis
menyusunnya sebagai berikut :
Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu
penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan
terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya.
Sementara itu, variabel yang lain dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir
fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut.
Ada pun variabelnya sebagai berikut :
1) Variabel bebas, yaitu
sinar cahaya matahari
2) Variabel tak bebas,
yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut
pada media objek)
3) Variabel terkontrol,
yaitu luas kayu, ember, serta volum air
Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
1)
Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus
2)
Apakah ada data diluar kurva
3)
Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa
hal ini terjadi.
3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1)
Ember
2)
Gayung
3)
Penggaris
4)
Pisau
5)
Kertas hvs dan alat tulis
6)
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
7)
Kayu
8)
Air
3.3
JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1)
Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian
2)
Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama
3)
Tiap-tiap ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi
air pada ember 1 cm)
4)
Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember
5)
Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda :
Ember A : Diletakan di
dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang
Ember B : Diletakan di
halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang
6) Setelah beberapa hari
lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember
tersebut sudah tumbuh lumut
7) Lakukan peninjauan
setiap 3 hari sekali, dan catat hasilnya
8) Apakah terdapat
perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
9) Catat setiap terjadi
perbedaan dan peristiwa
10) Olah semua data yang
telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan
11) Tariklah suatu
kesimpulan
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
Penelitian ini
berlangsung selama 21 hari, dimulai dari tanggal 7 Agustus 2011 hingga tanggal
28 Agustus 2011. Dalam kurun waktu tersebut telah terjadi berbagai proses
pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan kami pun berhasil
mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu laporan ilmiah.
Adapun data yang
terkumpul selama penelitian terhadap proses pertumbuhan lumut, adalah sebagai
berikut :
Dalam bentuk tabel :
NO
|
HARI KE
|
LUAS LUMUT YANG TUMBUH PADA KAYU
DI EMBER
|
KETERANGAN
|
|
EMBER A
|
EMBER B
|
|||
1
|
3
|
5 Cm2
|
0 Cm2
|
Air berubah menjadi keruh
|
2
|
6
|
19 Cm2
|
6,1 Cm2
|
Kedua ember mulai ditumbuhi lumut
|
3
|
9
|
42,3 Cm2
|
14 Cm2
|
Pada ember A air berubah warna
menjadi hijau pekat
|
4
|
12
|
98,8 Cm2
|
35,6 Cm2
|
Pertumbuhan lumut yang sangat
cepat terjadi pada ember A
|
5
|
15
|
137 Cm2
|
33,2 Cm2
|
Pada ember B kayu menjadi keropos
|
6
|
18
|
150 Cm2
|
42,8 Cm2
|
Pada ember A lumut menutupi
seluruh permukaan kayu
|
7
|
21
|
150 Cm2
|
62 Cm2
|
Pada ember B kayu berubah menjadi
hitam dan kropos
|
Catatan :
Luas kayu total pada ember 150 Cm2
Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab)
dengan pencahayaan cukup terang
Ember B : Diletakan di halaman teras depan rumah
(panas) dengan pencahayaan .
4.2 PEMBAHASAN
Menganalisis data yang di peroleh dari
penelitian
1) Secara kualitatif,
tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan
pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan pada tempat yang panas dan
kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan karena
lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang
tandus.
2) Secara kuantitatif,
Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau
perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan,.setiap tempat yang
bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan hasil dengan teori yang ada
Teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat
lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut
tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut
mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai
dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur
tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1)
Bentuk tubuhnya pipih
2)
Bersel banyak
3)
Mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4)
Melekat pada substartnya
5)
Bersifat Aututrof
6)
Bentuk akar seperti benang-benang
7)
Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
Lumut ditemukan
terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area
berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota
besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
ditemukannya. Beberapa jenis dengan air,
seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni
rawa.
Tumbuhan lumut
memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena
sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga
dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang
disukai tumbuhan pada umumnya.
Perkembangan lumut
secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid,
berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema.
Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada
protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi
tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis
besar hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang
dikemukakan oleh para ahli.
5.2 SARAN
Karena
keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut
ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan ilmiah,
mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini.
Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu saya
berharap agar dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga
diharapkan agar lebih sering diadakan pelatihan pembuatan laporan ilmiah,
begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga dapat
dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.