1.
Definisi Metode Ilmiah
Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
2.
Definisi Pertanyaan Ilmiah
Pertanyaan Ilmiah adalah rasa ingin tahu seseorang akan sebuah informasi
yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang sudah ada.
3. 3 Macam Pertanyaan
ilmiah menurut Marshall & Rossman (2006), dan Creswell (2007: 107) ,yaitu:
1)
Deskriptif
Mendeskripsikan
fenomena atau gejala yang diteliti apa adanya, dengan menggunakan kata tanya ‘Apa’.
Contoh :
Apa saja strategi yang
dipakai Kepala Sekolah dalam memajukan Sekolah yang dipimpinnya?
2)
Eksploratoris
Memahami gejala atau
fenomena secara mendalam, dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”.
Contoh :
Bagaimana model kepemimpinan Kepala Sekolah tersebut dalam upaya memajukan
sekolah?
3)
Eksplanatoris
Menjelaskan pola-pola yang terjadi terkait dengan fenomena yang dikaji,
dengan mengajukan pertanyaan ‘apa ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara
faktor X dan Y. Lazimnya untuk pertanyaan penelitian kuantitatif.
Contoh :
Bagaimana pengaruh model kepemimpinan otoriter terhadap kepatuhan staf?
4. Pertanyaan
dalam kegiatan ilmiah
Dalam kegiatan ilmiah, ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan,
yaitu:
1) Pertanyaan untuk mengungkap fakta
2) Pertanyaaan tentang prosedur
3) Pertanyaan tentang penggunaan alat dan bahan
4) Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan
5) Kemampuan dalam merencanakan percobaan
5.
Pemakaian Metode Ilmiah untuk Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Ilmiah
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pertanyaan-pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang didasari oleh ilmu pengetahuan, maka dari itu untuk menjawab pertanyaan tersebut kita juga membutuhkan jawaban yang ilmiah, untuk itu metode ilmiah diperlukan.
Contoh pertanyaan ilmiah :
Kenapa
kentut berbau busuk ?
Pertanyaan
diatas merupakan pertanyaan untuk mengungkapkan sebuah fakta maka erat
kaitannya dengan metode ilmiah
Berdasarkan hasil penelitian Bau
kentut timbul karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa
ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan
anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut,
& makin busuklah kentut anda.
Telur & daging punya peran
besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam
memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya
Apa
komposisi kentut ?
Pertanyaan diatas merupakan
pertanyaan yang bersifat deskriptif.
Berdasarkan penelitian
komposisi kentut itu Bervariasi. Makin banyak udara yang anda telan, makin
banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh
sebelum sampai di usus).
Adanya bakteri serta reaksi
kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri
juga menghasilkan metana & hidrogen.
Proporsi masing-masing gas
tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri
dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin
besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui
dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih
banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.
Kedua pertanyaan
diatas memang membahas mengenai kentut namun kedua pertanyaan tersebut
mengandung 2 macam pertanyaan ilmiah yaitu pertanyaan yang bersifat deskriptif
dan pertanyaan untuk mengungkapkan fakta. Jawaban yang diberikan pun telah
mengalami sebuah proses penelitian sehingga jawaban tersebut berdasarkan fakta.
Inilah fungsi metode ilmiah, agar jawaban yang muncul untuk pertanyaan ilmiah
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta dapat dijadikan ilmu
pengetahuan yang baru.
Sumber
Google.2014.”metodeilmiah”.dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar