SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Pada
tulisan yang lalu penulis telah membahas sedikit masalah mengenai perilaku
konsumen, pada tulisan ini penulis ingin berbagi pengetahuan dengan para
pembaca mengenai segmentasi pasar dan nalisis demografi. Oke saatnya kita
membahas itu semua selamat membaca..
Pada
saat ingin menulis mengenai segmentasi pasar penulis jadi ingat saat kuliah,
saat itu dosen menanyakan apa itu segmentasi pasar? dan anak-anak dikelas pun
bingung karna tidak tahu jawabannya apa, namun ada beberapa orang yang
searching bertanya pada om google dan inilah hasil pencarian mereka
Pengertian segmentasi pasar
Menurut Swastha &
Handoko (1987)
Segmentasi
pasar adalah suatu tindakan membagi pasar
menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan
dicapai dengan marketing mix.
Menurut Pride & Ferrel (1995)
Segmentasi pasar sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok – kelompok pasar yang terdiri dari
orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Menurut Kotler, Bowen
dan Makens (2002, p.254)
Segmen
pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang
memiliki seperangkat keinginan yang sama, pasar terdiri dari pembeli dan
pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan,
sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli.
Setelah semua pendapat
tersebut di ungkapkan akhirnya dosen pun berkata bahwa
“Segmentasi pasar sebagai
kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam
satuan–satuan pasar yang bersifat homogen”.
Setelah mengetahui apa itu segmentasi pasar sekarang saatnya kita membahas
mengenai yang dibawah ini .
Segmentasi Dan
Kepuasan Konsumen
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221),
Segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on
one or more meaningful, shared characteristic”.
Dengan melaksanakan segmentasi pasar,
kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen.
Segmentasi Dan
Profitabilitas
Proses segmentasi dimulai dari penentuan
pasar. Kemudian proses identifikasi, pembentukan, penguraian, dan evaluasi
segmen. Aktifitas-aktifitas tersebut, terjadi setelah kehadiran pasar.
Penggunaan Segmentasi
Dalam Strategi Pemasaran
Menurut Amstrong dan Kotler (2000:5)
Marketing adalah “A societal process by which individuals and groups obtain what they need
and want through creating, offering and freely exchanging products and services
of value with others”. Sedangkan pengertian
Marketing strategy menurut Armstrong
dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its
marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992)
Strategi pemasaran adalah pernyataan
pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada
target pasar yang ditentukan.
Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel
segmentasi
1)
Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit
geografi yang berbeda. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian
kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2)
Segmentasi Demografi
Segmentasi ini
memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis
kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga. Dapat pula
berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman,
agama dan keturunan.
3)
Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini
pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan status sosial, gaya hidup,
Kepribadian.
4)
Segmentasi Tingkah
Laku
Segmentasi tingkah
laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan
atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi
1.
Mensegmen
pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen,
manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2.
Mendeskripsikan
segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang
dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut
dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Konsumen Dan Kebijakan Sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana
konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Proses
pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
1.
Analisis
Kebutuhan
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan
sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh
dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan
bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa
perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2.
Pencarian Informasi
Setelah kebutuhan itu dirasakan,
konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3.
Evaluasi
Alternatif
Konsumen kemudian mengadakan evaluasi
terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat
yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4.
Keputusan
Pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli merek
tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5.
Sikap
Paska Pembelian
Sikap paska pembelian menyangkut sikap
konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia
akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau
tidak.
Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah
berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan
atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi- konsekuensi kebijakan sosial yang telah
diterapkan.
Perubahan
Struktur Pasar Konsumen
1.
Pasar
Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi
ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang
sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah
seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain- lain.
2.
Pasar
Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi
manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
3.
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Semoga cuap – cuap kali ini mengenai
segmentasi pasar dapat bermanfaat bagi kalian para pembaca yang sudah
meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini.
Thank you
DC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar