Hai para pembaca ..
Ini adalah tulisan ke tiga penulis untuk mata kuliah
perilaku konsumen. Tulisan ini berjudul proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan
adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait
dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan
untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen.
Di dalam proses membandingkan ini
konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung
dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya.
Keputusan pembelian akan dilakukan dengan
menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek
(compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari
perspektif konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah
konsumsi akan dievaluasi kembali.
1. MODEL-MODEL PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1) Model Perilaku Pengambilan keputusan
2) Model Preskriptif dan Deskriptif
3) Model Probabilitas
4) Model Konsep tentang nilai-nilai harapan (the Concept of
Expectedvalue)
5) Model matriks
6) Model pohon keputusan (Decision Tree Model)
7) Model Kurva Indiferen / Kurva Tak Acuh.
8) Model Simulasi Komputer.
9) Model Matematik
10) Model Simulasi Komputer
11) Model Permainan Operasional
12) Model verbal
13) Model fisik
Setelah kita mengetahui model apa sajakah yag ada dalam
pengambilan keputusan sekarang saatnya kita membahas tipe-tipe proses
pengambilan keputusan.
2. TIPE – TIPE PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1) Pengenalan masalah
(problem recognition)
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2) Pencarian informasi
(information source)
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan
termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari
dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3) Mengevaluasi alternatif
(alternative evaluation)
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi,
konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapinya.
4) Keputusan pembelian
(purchase decision)
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif
strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu
yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian
yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu
dipertimbangkan.
5) Evaluasi pasca pembelian
(post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak
hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan
harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa
depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk
tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan
konsumen di masa depan.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
1. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan
1. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan
2. Tersedia waktu yang
memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3. Terdapat tingkat
keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai
pembelian.
pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses
pembuatan keputusan pembelian:
1.Motivasi (motivation)
1.Motivasi (motivation)
merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia
untuk
mencapai tujuan tertentu.
mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi (perception)
merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus
atau
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap (attitude formation)
merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi (integration)
merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong
seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad
seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
5. .Pembelajaran (learning)
merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang
setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut
memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian
selanjutnya
4. PEMBELIAN
Struktur Keputusan Membeli Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen.
Struktur Keputusan Membeli Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen.
a) Keputusan tentang jenis
produk
Konsumen dapat memutuskan
untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain
melakukan pembelian. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang
diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang
mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain
(membeli kamera, pakaian, dan buku.
b) keputusan tentang jenis
produk
Konsumen memutuskan untuk
membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya).
Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen
(untuk memaksimumkan daya tarik merk produk X, misalnya mahasiswa tersebut
menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu laptop, Pentium
120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap (baterai, CD drive, mouse)
c) keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk
yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
sebuah merk. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut
memilih untuk mendapatkan komputer merk acer.
d) keputusan tentang
penjualan
Konsumen memutuskan
dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain,
perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana
konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai
pilihan membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu.
Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat
baik pada waktu membeli layanan purna jual.
e) Keputusan tentang jumlah
produk
Konsumen memutuskan
jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya
produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.
f) keputusan tentang waktu
pembelian
Konsumen memutuskan kapan
harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). Perusahaan harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang
juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi, pemesanan,
periklanan dan sebagainya.
g) Keputusan tentang cara
pembayaran
Konsumen memutuskan mode
pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan
mempengaruhi dalam penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan
kredit, bunga rendah, dan lain-lain).
5. DIAGNOSA PERILAKU
KONSUMEN
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
1. untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan
saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2.perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
3.pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
a. Pendekatan pertama adalah pendekatan
interpretif.
Pendekatan ini menggali
secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan
dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa
makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami
konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
b. Pendekatan kedua adalah pendekatan
tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi
kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
Pendekatan ini bertujuan
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan
keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji
coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses
informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap
perilaku konsumen.
c. Pendekatan ketiga disebut
sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode
dari ilmu ekonomi dan statistika.
Pendekatan ini dilakukan
dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika untuk memprediksi
pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.
Ketiga
pendekatan sama-sama memiliki nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku
konsumen serta strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis
yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh
pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar